Senin, 29 Juli 2013

Kenapa Saya Yakin Denganmu...

Saya tahu kekasih saya menyayangi saya dari hal-hal yang dilakukannya buat saya:

  • selalu menceritakan semua masalahnya pada saya dan mendengarkan pertimbangan saya. Diberikan kepercayaan seperti itu jelas sebuah kebanggaan buat saya.
  • tidak pernah keberatan ditelepon jam berapapun kalau tiba-tiba jantung saya lagi kambuh. dia adalah orang yang tahu kalau saya pasti lagi sakit kalau saya menelepon tengah malam, dan esok paginya dia adalah orang pertama yang akan menanyakan keadaan saya.
  • caranya marah kalau saya ngambek dengan cara nggak mau angkat teleponnya. Well, dia bukan tipe cowok yang akan membujuk/ memanis-maniskan diri kalau saya lagi ngambek. Dia akan marah dan biasanya akan keluar kata-katanya "jangan tutup telepon sebelum kamu ngomong ada apa sampai kamu ngambek begini!" jujur saya lebih suka dengan laki-laki yang bisa mengingatkan bahkan mendebat saya kalau saya salah. dibandingkan dengan laki-laki yang cuma iya-iya aja, saya mah ogah bener deh.
  • caranya bermanja-manja kalau seharian sudah capek bekerja. Harus saya akui, dia laki-laki paling manis yang manja-nya selalu bikin saya tertawa, bukan malah bikin eneg. Kalau manjanya lagi kumat, entah kenapa saya jadi tambah sayang, mungkin karena dia memang jarang manja, tapi senang aja sesekali kalau dia bermanja-manja dengan saya.
  • laki-laki yang mau aja disuruh nyanyi satu album di telepon. Saya suka kangen dengar suaranya. Dia suka nyanyi buat saya, dan biasanya habis itu saya suka nangis kalau dengar lagu itu di playlist.
  • caranya memeluk saya dari belakang yang benar-benar bikin saya merasa nyaman. Kadang suka kaget kalau dia tiba-tiba peluk atau rangkul saya dari belakang, sebentar aja sih, habis itu dilepas dan ya udah gitu doang.
  • kalau lagi naik motor berdua, dia sering minta dipeluk tiba-tiba, kalau saya lama gak peluk, nanti tangan saya ditarik dan dia bilang "peluk mamas sih, dek.." :p mudah-mudahan mas nggak ketawa bacanya..Sebenarnya ingin peluk mas sepanjang jalan, tapi pegel rasanya, kalau lagi gak pakai helm sih enak aja peluknya, tapi kalau lagi pakai helm, jadi nggak bisa meletakkan dagu di bahu mamas.
  • dia mencium saya di depan orang tuanya. Sebenarnya gak di depannya juga sih, waktu itu kami di mobil dalam perjalanan ke Padang Ratu, saya dan mas duduk di belakang. Lumayan kaget juga sih waktu mas cium pipi saya. Yang saya tahu sih bapak sempat ngelirik..haduhh...sampai merah wajah saya rasanya..
  • waktu dia menyuntik benzatin penisilin buat saya dan maksa obat itu harus masuk semua. Asli, kalau dalam hal-hal seperti ini, pacar saya galak banget! Mungkin dia kekasih saya yang paling galak, tapi saya tetap sayang koq. Galaknya selalu ada maksud baiknya..
  • waktu saya lagi ngantuk berat di feri saat perjalan ke Metro, dia tiba-tiba menarik saya dan membiarkan saya tidur dalam pelukannya. Jujur aja rasanya terharu banget. Nggak ada lain yang saya pikirkan saat itu selain betapa nyamannya bisa bersandar di bahunya.
  • dan waktu saya harus kembali ke jakarta, di sebuah momen di siang itu, tiba-tiba dia peluk saya erat-erat dan bilang "jangan tinggalin mamas, dek.." dengan suaranya yang benar-benar terdengar tulus. Tiga detik kemudian, dia lepaskan pelukan dan kembali berusaha nampak tegar melepaskan kepergian saya. Mau rasanya nggak usah balik ke Jakarta, tapi apa mau dikata, masih panjang perjalanan sabar yang harus ditempuh bersama.

ya, banyak lagi alasannya, setidaknya berbaris-baris di atas itu mengalahkan hal-hal yang tidak saya suka darinya. semua orang punya kelebihan dan kekurangan, yang bisa saya lakukan adalah menjadi pelengkap baginya, dan begitu banyak alasan saya untuk masih tetap bersamanya sekalipun orang-orang di luar sana begitu sinis. seperti yang sering saya bilang pada pasangan saya, "saya yang tahu kamu, bukan mereka yang di luar sana."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar