Jumat, 31 Januari 2014

Perempuan yang Menulis dengan Air Mata

Aku tak ingin menulis dengan air mata
tapi lembar-lembar putih sudah jadi basah
goresannya tak menceritakan apa-apa
kecuali bila ku sentuh sendiri,
kertas itu mengalir darah....


Aku tidak ingin menulis dengan air mata,
tapi tinta-tinta sudah mengering dan beku
cuma sisa tetesan-tetesan air mata yang bisa terbaca
tanpa sinar ultraviolet sekalipun

Suatu hari, air mata akan menuliskan kepedihannya sendiri
membuat biografi dan mengejanya sendiri
ia melukis tidak dengan jari-jari,
tapi dari tiap rintihan pilu
dan lembar-lembar jadi basah
tapi tak mengering dibawah matahari

Suatu hari, cuma ada lembar-lembar basah
di setiap buku,
di setiap halaman majalah
dan di papan-papan reklame
saat itu, semua menulis dengan air mata masing-masing
karena kesakitan tidak lagi mampu diucapkan
kepedihan tak lagi bisa diceritakan..


Bekasi, 31 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar